Penggunaan HVO juga memberikan berbagai manfaat lain dalam operasional PT Vale, termasuk peningkatan kinerja mesin truk tambang, perpanjangan usia mesin, serta pengurangan konsumsi bahan bakar secara keseluruhan.
Selain itu, dengan emisi yang
lebih bersih, PT Vale dapat terus beroperasi tanpa khawatir mencemari lingkungan sekitar.
Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga, Maya Kusmaya,
menyatakan kolaborasi ini sebagai langkah nyata menuju keberlanjutan industri di Indonesia.
“Pemanfaatan HVO, Pertamina Renewable Diesel tidak hanya menjadi solusi
bahan bakar berkelanjutan, tetapi juga mendukung efisiensi operasional di industri
tambang. Ini pun sejalan dengan tujuan pemerintah dan komitmen kami dalam
mewujudkan swasembada energi, dimana produk HVO sendiri memiliki nilai TKDN lebih
dari 99%. Kami berharap kolaborasi ini menginspirasi sektor lain untuk beralih ke energi bersih demi masa depan yang lebih hijau,” ujar Maya.
Selain penggunaan HVO, PT Vale terus berinovasi dalam penerapan energi bersih,
seperti penggunaan kendaraan listrik dan boiler berbasis energi terbarukan di operasional tambang. PT Vale juga telah menggunakan biochar sebagai pengganti batubara dalam kiln, dengan target penerapan penuh pada tahun 2027.
Dengan berbagai inisiatif ini, PT Vale semakin memantapkan posisinya sebagai pelopor dalam industri pertambangan hijau di Indonesia. Langkah strategis ini tidak hanya mendukung pencapaian Net Zero Emission 2060, tetapi juga membuka jalan bagi industri lain untuk turut serta dalam upaya global menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dan rendah emisi karbon.