Selain berhasil merehabilotasi lahan kritis seluas 200 hektar, Matano Iniaku juga mendorong peningkatan pendapatan masyarakat melalui pola pertanian polikultur, kegiatan ekowisata, kegiatan pembibitan serta pengolahan hasil pertanian.
Bukan hanya menjadi alternatif pendapatan masyarakat, ekowisata juga menjadi sarana edukasi lingkungan sekaligus insentif bagi masyarakatuntuk menjaga kelestarian ekosistem Danau Matano.
Di bidang sosial, inovasi ini memperkuat kohesi masyarakat, memberdayakan kelompok rentan, dan mendorong regulasi desa yang merupakan perubahan tatanan sosial penting untuk pengelolaan dan pelestarian lingkunan. Selain itu, program ini juga meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan, air bersih, serta informasi dan telekomunikasi untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.
“Melalui program Matano Iniaku, PT Vale menunjukkan komitmen yang kuat untuk selalu melihat dan merespons permasalahan yang berkembang di sekitar wilayah operasional, baik yang secara langsung maupun tidak langsung terkait dengan kegiatan operasi perusahaan. Melalui inovasi lingkungan dan sosial yang berkelanjutan, kami berharap dapat memberikan dampak positif serta mendorong terbentuknya masyarakat yang lebih berdaya, dengan “social capital” yang lebih baik, untuk menyelesaikan permasalahan yang ada,” ungkap Febriany Eddy.
Pencapaian PROPER Emas dan Green Leadership Award ini semakin menegaskan bahwa PT Vale telah melampaui standar industri dalam penerapan praktik keberlanjutan. Penghargaan ini menjadi bukti bahwa melalui inovasi dan kolaborasi, industri pertambangan dapat menjadi bagian dari solusi dalam menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim dan permasalahan sosial ekonomi yang dihadapi masyarakat.