Hal ini mencerminkan komitmen kami untuk memajukan pemrosesan hilir sambil menegakkan praktik penambangan berkelanjutan, yang sepenuhnya sejalan dengan visi Indonesia untuk pengembangan sumber daya yang bertanggung jawab. IUPK yang diperbarui ini juga menegaskan kembali janji kami untuk memastikan keberlanjutan operasi kami di seluruh wilayah konsesi PT Vale, termasuk Sorowako, Pomalaa, Morowali, dan lokasi eksplorasi lainnya.
Tahun 2024 juga menjadi tahun bersejarah dengan pembaruan peringkat risiko ESG kami dari Sustainalytics, yang mencapai peringkat sedang. Kami bangga menjadi satu-satunya perusahaan pertambangan nikel di Indonesia dalam kategori ini, bersama para pemimpin global dalam industri yang sama. Hal ini adalah bukti bahwa keberlanjutan bukan hanya sebuah konsep, tetapi praktik yang tertanam dalam operasi harian kami.
Produksi PT Vale pada tahun 2024 mencapai 71.311 metrik ton (“t”), melampaui target tahunan sebesar 70.805 t dan melampaui produksi tahun lalu sebesar 70.728 t.
Sementara itu, volume penjualan pada tahun 2024 mencapai 72.625t, meningkat sebesar 2% dibandingkan tahun 2023 dan sebesar 8% secara kuartalan (4T24 vs 3T24).
Meningkatnya volume penjualan nikel matte pada 4T24 berkontribusi pada EBITDA Perseroan yang tercatat sebesar AS$54,1 juta pada triwulan keempat, menandai peningkatan sebesar 15% dibandingkan triwulan sebelumnya. Secara tahunan, EBITDA kami tetap positif dan kuat berada di level AS$225,9 juta.
Meskipun menghadapi tantangan yang melibatkan biaya satu kali proses pemisahan dari Vale Base Metal pasca divestasi,Perseroan berhasil mempertahankan biaya tunai penjualan perunit agar tetap kompetitif pada AS$9.374 per ton pada tahun 2024.