FAJAR.CO.ID, KONAWE UTARA – Dalam rangka penguatan teritorial dan pembinaan pemberdayan wilayah pertahanan Kabupaten Konawe Utara (Konut), Komandan Kodim (Dandim) 1430/ Konut. Letkol Arh Pramono memberikan klarifikasi mengenai video yang beredar luas di media sosial yang berdurasi 1 menit 36 detik yang terjadi pada hari Jumat, 11 April 2025 di Desa Sambandete, Kecamatan Oheo, Kabupaten Konut, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Dalam video yang viral tersebut, terlibat adu mulut antara seorang sopir pick up dengan seseorang yang menggunakan atribut loreng yang tidak lain adalah Prada Hasan yang merupakan Anggota Komponen Cadangan (Komcad) Matra Darat.
Sebagian besar masyarakat melihat hal tersebut dilakukan oleh anggota TNI, karena saat itu memang anggota Kodim 1430/Konut sedang melaksanakan penanggulangan darurat bencana banjir di lokasi, namun pada kenyataannya dilakukan oleh anggota Komcad.
Perlu diketahui bahwa Komcad sendiri dipersiapkan untuk bisa dimanfaatkan ketika negara dalam kondisi darurat militer atau bencana alam. Mobilisasi Komcad hanya bisa dilakukan oleh Presiden RI atas persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI untuk kepentingan pertahanan negara.
Dandim 1430/Konut Letkol Arh Pramono mengatakan atas kejadian itu, kami bantu menyelesaikan masalah tersebut secara kekeluargaan, mengingat kejadiannya di lokasi bencana di wilayah tanggung jawab Kodim 1430/Konut.
“Kami sampaikan untuk tindakan yang bersangkutan kedepannya jangan melebihi batas, karena kami sendiri TNI-AD dalam hal ini Kodim 1430/Konut berada di lokasi bencana dalam rangka membantu mengatasi kesulitan masyarakat, sangat disayangkan apabila dalam pelaksanaan tugas kami harus ternodai oleh tindakan yang tidak dilakukan anggota TNI dan itu seharusnya bisa dihindari,”ungkapnya pada Minggu (13/4).