Ia menyadari pandemi Covid-19 yang telah berlangsung selama hampir setahun di Indonesia telah mengakibatkan masyarakat jenuh, capai, dan bosan tinggal di rumah, sehingga banyak yang saat ini merasa terkekang dan tidak lagi mematuhi peraturan protokol kesehatan.
“Masyarakat merasa bahwa mereka harus tinggal di rumah karena dipaksa, sehingga banyak yang merasa terkekang dan akhirnya tidak lagi mematuhi protokol kesehatan,” katanya.
Menurutnya pola pikir seperti itu mesti diubah. Memilih tinggal di rumah itu baiknya bukan karena dipaksa dan hanya untuk kebaikan diri sendiri. Masyarakat mesti menyadari juga ada risiko ketika ke luar rumah tanpa keperluan penting. Selain membahayakan teman, juga keluarga.
“Justru kita membahayakan nyawa orang yang selama ini paling dekat dengan kita dan paling rawan terpapar Covid-19, misalnya orang tua dan anak kita, ketika kita pulang ke rumah,” ujarnya.
Oleh sebab itu, tinggal di rumah seharusnya bukan lagi menjadi suatu keterpaksaan, tetapi sudah menjadi kewajiban untuk melindungi keluarga terdekat. (jpg/fnn)