SULTRA.FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pimpinan Pusat Muhammadiyah ‘marah’ atas tuduhan radikal dan pelaporan pada Din Syamsuddin. Sosok Din merupakan tokoh berpengaruh dalam moderasi beragama di Indonesia dan dunia.
Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah bereaksi atas aksi Gerakan Anti Radikalisme Alumni Institute Teknologi Bandung (GAR-ITB) yang melaporkan Din Syamsuddin ke KASN.
“Tuduhan itu jelas tidak berdasar dan salah alamat. Saya mengenal dekat Pak Din sebagai seorang yang sangat aktif mendorong moderasi beragama dan kerukunan intern dan antar umat beragama baik di dalam maupun luar negeri,” kata Abdul Mu’ti, Jumat (12/2).
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti menyatakan bahwa laporan dari GAR-ITB itu tidak berdasar.
Din Syamsuddin merupakan tokoh berpengaruh yang terus mendorong moderasi beragama dan kerukunan antar umat beragama di Indonesia dan dunia.
Bahkan, Din Syamsuddin merupakan tokoh yang menggagas konsep Negara Pancasila sebagai ‘Darul Ahdi Wa Syahadah’, tafsir Pancasila menurut Muhammadiyah.
“Pak Din adalah tokoh yang menggagas konsep Negara Pancasila Sebagai Darul Ahdi Wa Syahadah di PP Muhammadiyah,” jelasnya.
“Sampai akhirnya menjadi keputusan resmi Muktamar Muhammadiyah ke 47 di Makassar,” tegasnya lagi.
Tokoh yang pernah menolak jabatan Wamendikbud ini menambahkan, semasa Din Syamsuddin menjadi utusan khusus presiden untuk dialog dan kerjasama antar agama dan peradaban.
Din juga memprakarsai dan menyelenggarakan pertemuan ulama dunia di Bogor.
Dalam pertemuan tersebut lahir “Bogor Message” yang berisi tentang Wasatiyah Islam, Islam yang Moderat.
Baca juga: Haedar Nashir: Masyarakat Indonesia Sesungguhnya Moderat