Dalam beberapa tahun terakhir, nilai investasi di Sultra terus meningkat. Pada triwulan III 2020, realisasi investasi mencapai Rp 17,5 triliun. Sayangnya, tidak disebutkan realisasi capaian hingga triwulan IV. Sektor pertambangan masih menjadi penyumbang investasi terbesar. Kedua, transportasi, gudang dan telekomunikasi. Disusul tanaman pangan, perkebunan, perikanan dan peternakan.
“Untuk industri pertambangan khususnya nikel, PT Virtun Dragon Nickel Industry (VDNI) dan PT Obsidian Stainless Steel (OSS) menjadi penyumbang terbesar. Saat ini, belasan ribuan pekerja lokal telah terserap. Di sisi lain, roda perekonomian di kawasan ini tumbuh pesat,” ujar Parinringi. (KendariNews/inikatasultra/fajar)