“Selain untuk memeriahkan peringatan Hari Kesatuan Gerak PKK ke-49, lomba ini merupakan wadah untuk menumbuhkembangkan kreatifitas dan inovasi ibu-ibu dalam mengembangkan pakaian adat daerah masing-masing. Saya berharap, Ketua TP PKK kabupaten/kota ikut dan tidak diwakili,” ujar Ketua TP PKK Sultra dalam rilisnya.
Dalam sambutannya, Ketua TP PKK Sultra juga menyoroti salah satu kendala utama industri kecil yang dikelola oleh para kaum perempuan, terutama yang bergerak dalam pengolahan makanan dan kerajinan.
“Kendala yang dihadapi oleh kelompok usaha dalam hal pemasaran dan penjualan hasil produksi adalah masih rendahnya kualitas kemasan yang belum mampu memenuhi selera pasar, baik lokal maupun nasional. Untuk itu, kita perlu berupaya untuk membuat hasil-hasil produk dengan kemasan yang menarik,” kata Agista.
“Padahal secara potensi, setiap daerah di Sultra memiliki keunggulannya masing-masing yang dapat dioptimalkan untuk menghasilkan produk yang berbiaya murah karena bahan bakunya mudah diperoleh, dengan tetap memperhatikan aspek kesehatan dan kebersihan dalam proses pengolahannya dan ramah lingkungan,” sambungnya.
Terkait dengan rangkaian kegiatan ini, Ketua TP PKK Sultra menilai hal tersebut penting dan strategis untuk menepis anggapan bahwa kegiatan PKK sifatnya seremonial belaka.
Seminar, workshop, dan pameran ini dapat dimanfaatkan sebagai momentum untuk menambah dan meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman serta kapasitas kader PKK dan pengelola organisasi wanita yang bersentuhan langsung dengan kepentingan masyarakat.