SULTRA.FAJAR.CO.ID, KENDARI — Sekretaris Jendral (Sekjen) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Antam Novambar, Selasa (23/3/2021), telah bertolak dari Kendari menuju Pulau Sambori, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.
Kunjungan tersebut dalam rangka memberikan penyuluhan dalam kampanye penolakan destruktif fishing (penangkapan ikan yang merusak) di daerah Sambori.
Saat melakukan kunjungan dibeberapa lokasi wisata, ia memberikan wejangan terhadap sumber daya alam (SDA) yang dapat habis jika tidak dikelola dengan baik.
“Harapan saya prilaku menangkap ikan khususnya dengan bom dan bius dapat dihilangkan. Sebab itu mari bersama-sama kita jaga potensi laut kita dari kepunahan,” kata Antam yang juga merangkap sebagai Plt Dirjen PSDKP dalam rilisnya.
Kendati begitu, ia melanjutkan bahwa pihaknya kedepan akan lebih rutin melakukan tindakan pengawasan. Khususnya dititik-titik yang dianggap rawan prilaku destruktif fishing.
“Selain pengawasan tentunya kita juga akan berupaya memberikan bantuan alat tangkap ramah lingkungan. Tujuannya agar prilaku tersebut dapat diubah dikalangan masyarakat,” tandas dia.
Disisi lain Wakil Bupati Morowali, Najamudin juga turut berkomentar terkait prilaku pemboman ikan yang kerap terjadi di daerahnya. Khususnya nelayan Morowali yang tertangkap di wilayah Sulawesi Tenggara.
Senada dengan Antam, ia pun berjanji akan memberikan sosialisasi terhadap nelayan di Kabupaten Morowali agar sadar lingkungan dan resiko menangkap dengan alat yang merusak.
“Saya sepakat dengan apa yang dikatakan oleh pak Sekjen tadi. Tentunya prilaku seperti ini akan kita ubah. Melalui kampanye anti destruktif fishing ini kedepannya tindakan pemboman ikan akan kita hilangkan,” imbuhnya.