Sementara itu, Ketua Panitia Ridwan Taridala dalam laporannya menjelaskan, sejumlah rangkaian kegiatan telah terlaksana dalam kegiatan Kendari preneur di antaranya penilaian kreasi produk, pekim produk UMKM, desain produk, dan konten kreatif.
“Alhamdulillah telah dilakukan penilaiannya dan tim penilai kita rekrut dari tim independen dalam hal ini perbankan, BI, BRI dan Bank Sultra,” tuturnya.
Selain itu, Ridwan Taridala juga mengatakan, pasca launching beberapa agenda akan dilaksanakan diantaranya penanda tanganan komitmen Investasi bagi UMKM, pengukuhan duta UMKM dan mentor UMKM Kota Kendari serta peluncuran dasbor digital UMKM.
Pengusaha muda nasional Widjaksono mengatakan untuk menjadi konglomerat itu tidak susah hanya membutuhkan ilmu dan ketekunan.
“Mulai hari ini tolong pembukuan menjadi prioritas karena, kalau tidak tau pembukuan, mohon maaf kalian punya uang berapapun gak tau sebenarnya uangnya berapa Kendari Preuner sebagai Wadah untuk seluruh UMKM kita di Kota Kendari dan kita akan bina dan diakseskan ke permodalan di perbankan, untuk saat ini sudah terdata sebanyak 13 ribu UMKM dari potensi UMKM sebanyak 42 ribu UMKM dan kedepan akan didampingi sesuai masalahnya, mulai soal permodalan dan manajemen, dan askes marketing, dan untuk saat ini UMKM masih banyak bergerak dibidang perdagangan dan masih dalam kategori mikro.-tiba uangnya habis begitu saja ternyata habis buat beli susu anak,”katanya.
“Nah, yang saya titip pesankan adalah, tolong pisahkan pembukuan antara kebutuhan keluarga dan unit bisnis,”pungkasnya.