Pelakunya bisa saja dari kelompok yang sama.
Apalagi, kata Ansyaad, pelaku pemboman di Filipina juga merupakan terorisme dari Sulawesi Selatan kala itu. Dimana keduanya suami istri.
Ia mengatakan gereja adalah sasaran favorit para teroris. Anggapan mereka adalah Islam terpuruk karena kelompok non muslim.
Selain itu sasaran mereka adalah pemerintah dan pihak kepolisian.
Sebelumnya, sebuah foto diduga dua pelaku bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar bereda di aplikasi pesan singkat (WA). Kedua pelaku menggunakan motor matic warna orange.
Foto tersebut dibenarkan polisi sebagai foto dua terduga pelaku bom Gereja Katedral Makassar.
Dalam foto itu, terlihat ada seorang pria dan wanita tengah berboncengan menggunakan sepeda motor bernomor polisi DD 5984 MD.
Seorang wanita yang berada dalam posisi di bonceng.
Foto terduga bomber Makassar itu dibenarkan oleh Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes E Zulpan.
“Iya. Itu mungkin teman-teman (ada yang dapat),” ujar Zulpan, Minggu (28/3/2021).
“Pelakunya 2 orang, laki-laki dan wanita,” kata Zulpan.
Menurut Zulpan, sejauh ini Biddokkes Polda Sulsel baru mengungkap identitas terduga pelaku pria yang potongan kepalanya sempat ditemukan di atas atap sebuah bangunan di samping Gereja Katedral Makassar.
“Insial pelaku LL,” kata Zulpan.
Sementara untuk identitas terduga pelaku wanita masih dalam penyelidikan. Polisi beralasan potongan tubuh terduga pelaku wanita hancur. (int/pojoksatu/fajar)