SULTRA.FAJAR.CO.ID, KONAWE – Para pedagang di sekitar PT Virtue Dragon Nickel Industries (VDNI) Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe, Sultra mengeluh akibat aksi unjuk rasa salah satu ormas yang berujung ricuh. Rata-rata pedagang menyesalkan aksi itu karena berdampak pada pendapatan mereka.
Andri (39) salah satu pedagang yang mengeluhkan aksi itu. Andri yang berjualan tidak jauh dari PT VDNI terpaksa tidak membuka lapaknya karena takut dengan aksi demonstrasi yang mulai memanas. Dia pun terpaksa tidak dapat mencari nafkah untuk keluarganya akibat insiden tersebut.
Sekadar diketahui, pada Senin (5/4/2021) terjadi aksi unjuk rasa dari salah satu organisasi masyarakat (Ormas) di PT VDNI.
Padahal baik pedagang maupun masyarakat belum hilang trauma pascademo Desember 2020 lalu. Dimana akibat demo tersebut membuat aktivitas masyarakat lumpuh.
“Pas ribut-ribut tadi saya dan beberapa teman harus tutup kios, yah terpaksa tidak jualan dulu. Dan berharap kejadian tersebut tidak terulang kembali,” kata Andri.
Dirinya berharap kepada pemerintah dan aparat kemanan bisa memberikan kenyamanan kepada masyarakat. Karena, menurutnya dengan adanya aksi itu, sangat merugikan masyarakat khususnya para pedagang kecil.
“Kalau ada seperti ini kami mau bilang apa lagi, Kami pedagang kecil hanya bisa bersabar dan keterbukaan hati pemerintah dan kepolisian agar kegiatan ini tak terulang. Karena bila ini terus terjadi kami tidak bisa mencari nafkah lagi karena hidup kami bergantung dari usaha kami ini,” katanya.