FAJAR.CO.ID, MAKASSAR —– Kasus ini sebenarnya berulang tiap tahun. Terjadi setiap menjelang Lebaran.
Juru parkir (jukir) menaikkan tarif sesuka hati, terutama di area pasar. Paling sering terjadi di Pasar Sentral dan Pasar Butung yang memang menjadi kunjungan favorit warga jelang Idulfitri.
Di pasar-pasar lain sebetulnya juga demikian, namun kenaikannya tak semelambung di Butung dan Sentral (Makassar Mall). Memang, tim gabungan telah melakukan penindakan, Kamis, 29 April.
Hanya saja, penindakan dalam operasi penertiban jukir liar itu tak boleh berhenti. Mesti digencarkan selama Ramadan hingga Idulfitri karena mereka akan kucing-kucingan dengan aparat.
“Operasinya jangan dilakukan satu dua hari saja. Harus ada petugas dari pihak PD Parkir yang juga bertugas di sana,” pinta anggota Komisi B DPRD Makassar, Mario David.
Memang, kata dia, banyak pekerjaan yang harus diselesaikan oleh PD Parkir. Tak terkecuali parkir liar ini yang memang harus mendapatkan perhatian serius. Selama Ramadan ini, PD Parkir memang harus bekerja ekstra. Terlebih menjelang Ramadan ini.
Di Pasar Sentral, oknum jukir liar bahkan memasang tarif Rp20.000 sekali parkir untuk mobil. Karena menuai sorotan, PD Parkir Makassar Raya bersama tim gabungan lalu turun menindak.
PD Parkir memberikan edukasi berupa imbauan dari atas kendaraan. Tak lama berselang, terjadi kericuhan dalam penanganan oknum juru parkir liar yang bertugas tanpa menggunakan atribut.
Ada 15 orang yang diamankan tim gabungan bersama Brimob dalan operasi sidak parkir ini. Mereka adalah jukir yang diduga liar karena tak memiliki identitas resmi.