SULTRA.FAJAR.CO.ID,SURABAYA — Perawakannya sih kekar, tapi hatinya Hello Kitty. Begitu dibilang ‘lemah’, langsung mengibarkan bendera putih. Angkat tangan alias menyerah.
Tersinggung sering dihina ‘lemah’ oleh istri ketika di ranjang, Donwori, 40, pilih menceraikan Karin, 36, di Pengadilan Agama (PA) Klas IA Surabaya. Baginya, kata-kata ‘lemah’ itu menghancurkan harga dirinya sebagai laki-laki.
Donwori merasa, kata-kata ‘lemah’ terlalu sering diucapkan. Karena bolak-balik, kupingnya pun menjadi panas. “Panasnya sampek ke sini,” kata Donwori sambil telunjuk tangan kirinya memegang dada.
Ia tak tinggal diam. Donwori minggat dari rumah. Saking sakit hatinya, Donwori pun mengancam akan menikah lagi. Lha kok Karin gak ngreken blas.
Karena gertakan itu tak mempan, tindakan pun dilakukan pria yang kerja di daerah Wiyung itu. Ia mengumpulkan semua berkas untuk mengajukan gugatan cerai ke PA Klas IA Surabaya. Ia ngacrit ke sana dengan langkah mantab: bercerai. “Saya sabar-sabari kok malah ngelunjak. Yaudah ini jalan terbaiknya,” ujar Donwori.
Tindak tanduk Karin terhadap suaminya bisa dibilang hampir tidak pernah sopan. Hal itu yang membuatnya jengkel dan memilih mengakhiri hubungan rumah tangganya. Bahkan permasalahan rumah tangganya sempat bocor hingga ke tetangga.
Yang seharusnya diselesaikan bersama dan dijaga rapat-rapat agar tidak menyebar, Karin malah menceritakannya ke tetangganya. “Ancen ember bocor, kok. Kakean ndelok sinetron,” omelnya.
Dasarnya Donwori yang juga baperan membuatnya semakin tersinggung ketika kisah rumah tangganya diketahui orang lain. “Sudah saya tuturi kalau ada masalah diselesaikan bersama. Tapi malah cerita ke orang lain. Saya kan malu,” ucapnya.