SULTRA.FAJAR.CO.ID — Baru tiga hari setelah pemilihan Perdana Menteri (PM) Israel, negara zionis ini langsung menggempur wilayah Gaza Palestina.
Diketahui, pemilihan PM Israel dilaksanakan pada Minggu, 13 Juni 2021. Dalam pemilihan itu, Benjamin Netanyahu yang sudah 12 tahun jadi PM Israel dikalahkan mantan asistennya, Naftali Bennett.
Bennett menang dengan perolehan suara 60-59 di Knesset. Kini, Bennett menjadi pemimpin baru Israel.
Tiga hari setelah terpilih, Israel langsung melancarkan serangan udara ke Gaza.
Tak hanya itu, pemukim Yahudi yang merupakan pendukung setia Bennett juga ikut menyerbu Masjid Al Aqsa di Yerussalem Timur.
Israel mengklaim serangan udara ke Gaza merupakan balasan terhadap serangan balon api pejuang Palestina ke Israel selatan.
Dilansir dari kantor berita AFP, Rabu (16/6/2021), serangan udara dan balon api ini menandai gejolak besar pertama antara Israel dan Gaza sejak gencatan senjata pada 21 Mei.
Menurut sumber-sumber Palestina, Angkatan Udara Israel menargetkan setidaknya satu lokasi di timur kota Khan Younes, Gaza selatan.
Seorang jurnalis foto AFP di Khan Younes melihat ledakan-ledakan akibat serangan udara Israel tersebut.
Pasukan Pertahanan Israel mengatakan bahwa dalam merespons balon-balon api.
“Jet-jet tempur Israel menyerang kompleks militer milik organisasi Hamas,” katanya.
Profil Naftali Bennet
Israel memiliki Perdana Menteri baru menggantikan Benjamin Netanyahu. Nama PM baru itu adalah Naftali Bennett.
Bennet adalah mantan ajudan Netanyahu. Dia seorang politisi berusia 49 tahun dan memiliki orang tua Amerika.