Formula racun itu dinamakan Tiran singkatan dari “Tikus Diracun Amran”, yang dikenal populer pada masyarakat petani dan diminati hingga keluar negeri. Aktivitas tersebut dimulai dari “gubuk reyot” berukuran 2×3 meter di kaki gunung bakunge kabupaten Bone yang saat ini sudah berubah berubah menjadi gedung mentereng 12 lantai (AAS Building) di Jalan Urip Sumoharjo, Makassar membawahi kantor cabang dengan 38 unit usaha.
Modal kepercayaan dan kerja keras adalah landasan filosofi perusahaan ini berdiri, sejak awal Tiran Grup sudah konsentrasi pada pengembangan bisnis dan proyek dengan pola sedekah.
“Kami menilai bahwa pekerjaan itu untuk kerja-kerja kemanusiaan sehingga hasilnya jangan dinikmati oleh segelintir saja, tapi semakin banyak yang menikmati akan semakin berkah. Etos kerja yang di landasi dengan kejujuran, serta menjadikan kerja sebagai ibadah merupakan motivasi bagi seluruh karyawan Tiran Grup,” jelas Amran.
“Inilah yang membuat kami berhasil dan tegak menegakkan panji ekonomi secara mandiri. Dalam rangka menyemarakan kegiatan peresmian direksi Tiran Grup, kami juga menghadirkan Panti Asuhan GUFTI, Panti Asuhan Sejahtera Dan Panti Asuhan Rahamtullah dengan total anak yatim 200 orang. Kedepan, Tiran Grup akan terus bekerja sama untuk pengembangan dan pembinaan panti asuhan sebagai wujud kepedulian sosial terhadap dan solidaritas sesame,” lanjut mantan Menteri Pertanian itu.
Menurutnya, kehadiran sosok Sattar Taba yang bertangan dingin dan berpengalaman dalam memimpin perusahaan akan menambah holding company ini menjadi lebih besar lagi.