SULTRA.FAJAR.CO.ID, JAKARTA– Badan Pusat Statistik (BPS). merilis data yang menempatkan DKI Jakarta sebagai provinsi dengan indeks demokrasi (ID) tertinggi dari seluruh provinsi yang ada di Indonesia. Jakarta meraih indeks demokrasi sebesar 89,21.
Jakarta selalu meraih posisi teratas setelah dipimpin oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada 2017 hingga 2021.
Ahli hukum tata negara, Refly Harun mengaku salut dengan pencapaian teresebut. Dia curiga bakal ada kelompok yang melabeli BPS sebagai Kadrun atau Taliban.
“Wah luar biasa ya. Ini dari BPS, apakah BPS nya kadrun? Atau Taliban, disusupi Taliban atau radikal gitu ya,,” ujarnya dikutip kanal YouTube-nya, Senin (6/9/2021).
Menurut Refly, ada kelompok tertentu selalu mencurigai Anies Baswedan dan pendukungnya sebagai ekstrimis dan radikal.
Tuduhan itu muncul karena Anies selalu dihadapkan dengan pihak Istana.
“Pokoknya yang berbau Anies Baswedan selalu dicurigai sebagai ekstrem kanan. Apa kabar mereka yang tidak suka dengan Anies Baswedan? Karena memang fenomena Anies ini adalah fenomena yang aneh ya, selalu dihadap-hadapkan dengan istana,” ujar Reflu Harun.
Refly Harun menilai, selama ini ada upaya-upaya untuk menyingkirkan Anies Baswedan dari kanca politik nasional.
Apalagi sejumlah lembaga survei selalu menempatkan Anies Baswedan teratas.
“Dan memang sepertinya begitu, ada upaya untuk terus mendelegitimasinya dan menyingkirkannya,” ujarnya.
Namun demikian, bagi Refly Harun, capaian Anies selama ini tentang komitmen demokrasi di DKI Jakarta perlu diapresiasi.