Menanggapi hal ini, Plt Kadis Kesehatan Sultra, Usnia saat diwawancara awak media, Selasa (7/9) mengungkapkan penyebab rendahnya partisipasi warga Lansia dalam program vaksinasi serentak yakni salahsatunya masih adanya ketakutan keluarga lansia terhadap program vaksinasi ini.
“Sekarang baru sekitar 7 persen lansia yang sudah mengikuti vaksin hingga tahap II, karena memang lansia kita maklumi karena sudah tua, maka perlu edukasi yang kuat untuk masyarakat dan keluarga.
Lanjutnya, kalau lansia itu, itu mereka rata-rata masyarakat takut, kalau orangtuanya disuntik, takut nanti sakit karena sudah usia lanjut.
“Tetapi sejauh ini, Alhamdulillah rata-rata lansia yang telah divaksin itu tidak ada masalah,” jelasnya
“Kemarin kami laksanakan juga di Pramuka, Alhamdulillah ada juga beberapa Lansia yang datang, Alhamdulillah mereka sehat wal Afiat sampai sekarang,” sambungnya.
Kata Usnia, bahwa khusus lansia masih sangat jauh dari target, karena memang perlu edukasi, agar mereka mau membawa orangtuanya mengikuti vaksinasi.
“Jadi upaya dari Dinas Kesehatan Sultra, kami rencanakan akan melaksanakan program “Jemput Bola” dengan bekerjasama dengan TNI Polri dengan mengunjungi rumah-rumah penduduk yang ada lansianya, dengan terlebih dahulu melakukan sosialisasi, karena untuk vaksinasi lansia harus ada strategi untuk pelayanannya, termasuk melakukan pendataan jumlah lansia yang akan mereka vaksinasi,” bebernya.
Lanjutnya, Jadi biasanya itu, setelah kita lakukan edukasi, jadi kalau masyarakatnya tidak mampu membawa orangtuanya ke tempat vaksinasi, maka akan difasilitasi dengan memberikan bantuan jemputan.