Keempat, melaksanakan patroli bersama. Kelima, bersama menjaga dan mengembangkan kearifan lokal masyakarat Sultra. Keenam, melaksanakan pertemuan secara rutin dengan para tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, dan ketua paguyuban/etnis.
Ketujuh, bersinergi dengan instansi terkait dalam memanfaatkan media massa dalam upaya mencegah tindakan/aksi dengan isu SARA.
Selain Gubernur, Kapolda Sultra, dan perwakilan Korem, turut menjadi pembicara antara lain Kepala BIN Daerah Sultra. Turut hadir Ketua DPRD Sultra, Danlanud, Danlanal, sejumlah pimpinan lembaga vertikal, ketua paguyuban, tokoh masyarakat dan adat.(ismar/FNN)