“Jika SKI hanya menatap Pilwalkot Kendari 2024, saya pikir duet Razak-ASLI harus berhenti ditengah jalan jika mengandalkan Nasdem. Lain halnya jika SKI dipersiapkan kepentas Pilgub sebagai figur 02. Jika konsennya di Pilwalkot, maka dua skenario yang akan dimainkan oleh Nasdem,” bebernya.
Skenario pertama, Nasdem akan menduetkan Razak dengan SKI. Menurutnya, skenario ini Nasdem buat di Pilwalkot Makassar.
“Walaupun menurut pandangan saya, sangat beresiko jika diterapkan dalam konteks kendari. Namun jika skenario ini dilakukan, maka ASLI tidak lagi bersama Razak. ASLI harus mencari sandaran lain,” pungkas Ras.
Skenario kedua, lanjutnya, SKI diposisikan sebagai figur utama dengan melepas sosok Abd Razak. Sikap Nasdem seperti ini terjadi di Pilkada Bulukumba 2020 lalu.
“Tomy Satria yang juga Wakil Bupati Bulukumba harus mengikhlaskan Nasdem lepas dari tangannya berlabuh ketangan Bupati saat ini,”
“Politik itu amat dinamis. Segalanya masih sangat cair. Apalagi Pilwalkot Kendari masih lama. Namun yang perlu dipahami, sikap Parpol akan terus mengulangi pola-pola lama yang dinilainya berhasil,” sambung Ras.(*/fajar)