Sambungnya, jadi sumber air yang ada di Pohara, mesin pompanya rusak, dan yang berfungsi hanya satu pompa, yang satu pompa inilah yang selama ini bisa melayani, tapi secara optimalnya pasti tidak optimal.
“Dan memang kondisi pompa yang ada di sumber air pohara itu, kalau tidak salah sudah berusia 10 tahunan, harusnya jika sudah berusia 5 tahun ke atas, harusnya ada peremajaan,”jelasnya.
Kata Sarmin, karena hanya satu pompa yang berfungsi, sehingga durasi pengisian di bak penampungan dan pengolahan air kami itu lebih lama, dibandingkan kalau ada dua pompa yang berfungsi secara optimal.
“Nah inilah yang menyebabkan pada saat selesai pengisian antara air yang masuk dan air yang keluar tidak berimbang, pengisiannya lama, pendistribusiannya lebih cepat airnya habis, itulah yang saya bilang tadi karena kerja pompa yang tidak maksimal, sehingga masyarakat khususnya mengunakan air dari sumber air pohara belum bisa terlayani secara maksimal,”bebernya.
Lanjutannya, saat ini PDAM sedang dalam proses perbaikan pompa yang rusak tersebut. saat ini sedang dibenahi dan semoga bisa kembali normal.
“Dan jika mesin ini bisa kembali normal kita berharap kami bisa melayani masyarakat, yang selama ini mendapatkan air seminggu atau dua minggu sekali, bisa jadi bisa kembali 3 hari hingga 4 hari sekali, karena kami masih pakai sistem bergilir, belum bisa setiap saat, kecuali di jalur-jalur dekat bak penampungan pendistribusian bisa lebih cepat dibandingkan kalangan-kalangan yang berada di ketinggian,”pungkasnya.