BNN Kendari Ajak Lembaga Adat dan Komunitas Etnis Perangi Narkoba

  • Bagikan

“Jadi kalau kita semua berpartisipasi aktif, seperti ibaratnya ada kebakaran, dan jika kita semua ikut ambil bagian, dan tidak menganggap bukan ji rumahku yang terbakar, tapi semua mengambil peran untuk membantu memadamkan api,”harapnya.

“Jadi kegiatan ini sudah kami lakukan di dunia pendidikan, melibatkan media, organisasi perangkat daerah, dan untuk pertama kalinya hari ini kami juga melibatkan tokoh lembaga adat , tokoh organisasi payuguban agar juga bisa turut berperan dalam memerangi narkoba seperti yang telah dilaksanakan di Provinsi Bali, dimana jika ada warga yang terpapar narkoba, maka diberi hukum adat dengan diwajibkan meminta maaf keseluruh warga yang ada disekitarnya dan itu memberi efek jera bagi para penguna narkoba,”tandasnya.

Sementara itu salah satu peserta kegiatan, Endry Irwan Tekaka dari Yayasan Kerajaan Laiwoi menyampaikan apresiasinya sudah diundang dalam kegiatan ini.

“Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini, terlebih sudah melibatkan Lembaga Adat dan komunitas etnis yang ada di Kota Kendari,” ujarnya.

Sambungnya, Karena saat ini Kota Kendari memang sedang dalam situasi darurat narkoba, apa lagi Kota Kendari yang hari ini sudah menjadi target operasi dari sindikat-sindikat pengedar.

“Saya berharap Kedepan, kegiatan seperti ini harus lebih sering lagi dilaksanakan, agar peran lembaga yg ada seperti kami juga bisa ikut dan terlibat langsung dalam pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (P4GN),” pungkasnya.

Untuk diketahui, 20 peserta dari Lembaga Adat dan Komunitas yakni :

  • Bagikan