Ia juga menuturkan bahwa pengumpulan data dilakukan dengan metode sensus, dimana kader mendata seluruh keluarga yang menjadi target sasaran pendataan di Indonesia dengan melakukan kunjungan rumah ke rumah. Sebanyak 30 persen menggunakan formulir, dan 70 persen menggunakan smartphone.
“Peluncuran PK21 ini bisa membantu kepala daerah dalam menyelesaikan permasalahan pembangunan keluarga, khususnya masalah stunting. Karena itu, gunakan data ini dalam perencanaan pembangunan masing-masing dan segera petakan permasalahan yang terkait kesehatan keluarga,”tandasnya.(ismar/FNN).