FAJAR.CO.ID, MUNA – Forum Aspirasi Masyarakat (FRASA) Kabupaten Muna, lagi-lagi memblokade jalur perlintasan Raha-Lakapera, khususnya jalan poros Desa Wakumoro-Laiba.
Aksi kesekian kalinya itu dipicu ada dugaan konspirasi tingkat tinggi elite-elite politik, yang akan membatalkan proses penandatanganan kontrak pekerjaan jalan Raha-Lakapera, pada tahun 2021 ini yang dianggarkan melalui APBD-Perubahan tahun 2021.
“Pelaksanaan pekerjaan jalan yang melintasi jalur Raha-Lakapera ini telah dilaksanakan proses lelang ulang dengan menggunakan anggaran APBD-P tahun 2021. Namun kondisi yang terjadi justru telah dipolitisasi oleh para elite-elite politik, dengan tujuan tertentu,” uhar jenderal lapangan FRASA, Muhamad Pasitoka, Rabu (10/11/2021).
Dengan demikian, lanjut dia, alasan yang fundamental telah terjadi konspirasi untuk membatalkan daripada proses penandatanganan kontrak, dengan dalih yang krusial akan menunggu sampai menyebrang pada tahun 2022.
“FRASA mendesak Pemprov Sultra untuk segera menuntaskan perbaikan jalan Provinsi Wakumoro-Laiba, pada tahun ini,” desaknya.
Pihaknya juga meminta Badan Layanan Pengadaan Sultra untuk tidak melakukan penandatanganan surat terkait pembatalan kontrak terhadap tender proyek jalan yang dimaksud.
Kejati Sultra juga diminta melakukan pemeriksaan terhadap Ketua DPRD Sultra beserta jajarannya, yang diduga telah berkonspirasi terhadap rencana pembatalan proses pekerjaan jalan Raha-Lakapera khususnya di Desa Wakumoro-Laiba.
“Jika apa yang menjadi aspirasi kami tersebut tidak direalisasikan, maka kami akan terus memblokade jalan ini sampai kemudian dilakukan pengaspalan tanpa ada negosiasi sedikitpun,” tegasnya.(IKS/fajar)