Sambungnya lagi, dan yang akan kita mulai dulu adalah penyiapan sarana dan prasarananya, termasuk ini perlu perluasan BLK ini, ini yang salah satu kita dorong untuk bisa kita lakukan, dan mudah-mudahan bisa kita mulai pengembangannya ditahun 2022.
“Harapannya kita kedepan, ini bisa menjadi percepatan kualitas tenaga kerja itu, tidak hanya cukup dilakukan oleh pemerintah pusat, tapi harus ada sinergitas dengan pemerintah daerah dan ada sinergi dengan perusahaan atau industri, kita ingin peserta pelatihan itu bisa memenuhi kebutuhan industri, karena yang bisa memenuhi kebutuhan industri adalah yang tahu itu industri, maka butuh kolaborasi dan sinergi, apa yang menjadi kebutuhan industri kita penuhi melalui BLK-BLK ini, bahkan kita banyak mengembangkan training, karena training ini efektif, suasana kerja itu bisa didapat di perusahaan atau industri,”
“Saya kira industrialisasi di Sultra ini kan cukup massif ya, dan ini harus didukung oleh tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan industri tersebut,” tandasnya.
Sementara itu, Sekda Provinsi Sultra Hj. Nur Endang Abbas dalam sambutannya mengharapkan agar BLK Kendari dapat dinaikan atau ditingkatkan statusnya dari BLK Kelas I menjadi Balai Besar Pelatihan Vokasi Internasional (BBPVI) Sultra.
“Karena ini sangat penting agar di Kawasan Timur Indonesia berdiri Balai Besar untuk pengembangan latihan kerja berstandar internasional yang diharapkan kedepan dapat mencetak lebih banyak tenaga kerja lokal khususnya yang memiliki pengetahuan dan hard skill kejuruan, tersertifikasi dan siap pakai, sehingga dapat diserap oleh pasar kerja baik itu dunia usaha dan dunia industri tertentu, baik didalam negeri maupun diluar negeri, dan sekaligus mampu berwirausaha secara mandiri,” ujarnya.