Sambungnya, kemudian ada Down Payment (DP), kalau dalam istilah kami, namanya biaya administrasi dan setiap bank bervariasi, nilainya kurang lebih sekitar Rp. 1,8 juta hingga Rp.2 juta.
“Jadi sebelum mereka mencicil, mereka membayar biaya adminitrasi, sedangkan biaya Visa sudah masuk dalam program harga GUBK,”
“Harga tersebut sudah termasuk transportasi domestik dari daerah masuk ke Jakarta untuk pulang-pergi, dan tidak termasuk dengan karantina di Indonesia, tapi karantina di Arab Saudi sudah termasuk dalam harga, termasuk asuransi kesehatan, mobil itu sudah masuk didalamnya,”tandasnya.
Sementara itu ditempat yang sama, Miski Omar Hassan selaku Direktur Utama Dream World Muazazah Arab Saudi menjelaskan terkait mekanisme umrah ditengah pandemi saat ini.
“Pengalaman saya umrah sekitar 23 tahun, dan Alhamdulillah selama 5 tahun terakhir, setiap tahun kita berangkatkan 230 ribu jamaah umrah dalam setahun dari Indonesia,Dan ditahun 2019, sebanyak 180 ribu jamaah umrah, setelah itu sudah masuk dimasa pandemi Covid 19,”ungkapnya.
Lanjut Pria asal Arab Saudi ini, bahwa setelah pelaksanaan umrah kembali dibuka sekitar sebulan ini, kita sudah memberangkatkan hampir 7 ribu jamaah umrah, jadi yang kita lihat walaupun dalam situasi Covid 19, akan tetapi untuk umrah masih ada karantina selama 7 hari di Indonesia, di Arab Saudi selama 3 hari karantina.
“Jadinya bedanya umrah di masa pandemi Covid 19 saat ini, hanya ada karantina saja, jadi jamaah sebelum ke Arab Saudi itu harus karantina selama 1 hari disini dan melakukan tes PCR, dan kalau hasil positif, ia tidak bisa naik pesawat, dan dia harus karantina disini, dan kalau dia negatif, maka dia akan lanjut ke Arab Saudi,”ujarnya.