“Jadi bibit mangrove yang akan ditanam sebanyak 20 ribu bibit mangrove, dan persiapannya kami sudah siapkan pembibitan di Kampong Bakau Kendari dan siap kita akan tanam diareal yang luasnya kurang lebih 4 hektar ini,”ujarnya.
Lanjutnya, dan kegiatan ini dalam rangka peringatan Hari Pers Nasional (HPN), kita mengambil locus disini dengan tujuan untuk kampanye penanaman mangrove di seluruh Indonesia.
Kegiatan ini, juga akan diikuti dengan penandatanganan komitmen oleh 9 Gubernur untuk mendukung percepatan rehabilitasi mangrove.
“Jadi yang hadir ada 9 Gubernur di wilayah BRGM di seluruh Kalimantan, sebagian Sumatera dan Papua,”bebernya.
Sambungnya, kita di Sultra ini, bukan termasuk wilayah BRGM, tapi karena kita punya potensi mangrove yang cukup, sehingga kita juga memang punya komitmen yang besar untuk pelaksanaan rehabilitasi mangrove ini.
“Tentunya harapan kami, upaya rehabilitasi mangrove ini mendapatkan sambutan yang positif dari masyarakat luas, bahwa mangrove itu adalah ekosistem yang penting untuk kita pertahankan bersama-sama,”
“Bahkan kita sudah lihat itu seperti Kampong Bakau itu, itu menjadi bernilai karena ada mangrove disitu, bayangkan kalau disitu tidak ada mangrovenya, mungkin tidak ada orang yang datang makan disitu, jadi itu adalah salah satu contoh nyata, dan ini mudah-mudahan bisa diterima oleh masyarakat, bahkan kita inginkan ada rehabilitasi mangrove secara swadaya oleh masyarakat, bagaimana pekerjaan ini bisa kita kerjakan sama-sama,”tutupnya.
Untuk diketahui, sesuai laporan panitia workshop Mangrove di Hotel Indonesia pada (20/1/2022) lalu, akan ada 10 Provinsi yang akan menandatangani kesepakatan percepatan rehabilitasi mangrove yakni Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Gubernur Provinsi Riau, Gubernur Kepulauan Riau, Gubernur Bangka Belitung (Babel), Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Gubernur Papua, Gubernur Papua Barat, dan Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra).(IMR/FNN)