FAJAR.CO.ID, KENDARI – Jumlah kendaraan roda dua maupun roda empat di Kota Kendari cukup tinggi. Berdasarkan data Dinas Perhubungan (Dishub), hingga akhir tahun 2021, jumlahnya mencapai 101.761 unit. Meningkat signifikan dibandingkan tahun 2020 hanya 66.220 unit.
Melihat statistik tersebut, Pemkot Kendari tengah menggagas layanan angkutan massal. Hal ini sebagai upaya mengantisipasi kemacetan.
Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir mengatakan, layanan angkutan massal dihadirkan untuk mengurangi volume kendaraan di jalan raya, yang berpotensi menimbulkan kemacetan lalu lintas seiring pertumbuhan kota. “Sedang digagas (angkutan massal),” ujar Sulkarnain, kemarin.
Hal tersebut dibenarkan Kepala Dinas Perhubungan Kota Kendari, La Ode Abdul Manas Salihin. Menurutnya, layanan transportasi massal sudah di instruksikan oleh Menteri Perhubungan dalam rangka mengurangi volume kendaraan di jalan raya. Serta upaya mencegah kemacetan kota.
Salihin mengaku, layanan transportasi massal akan diberlakukan mulai tahun ini. Pada tahap awal, pihaknya sudah menyiapkan sekira 5 Bus Rapid Transit (BRT) dengan kapasitas 20 penumpang. “Ada lima bus yang akan beroperasi,” jelasnya.
Untuk rutenya, Salihin mengaku akan berpatok pada regulasi trayek angkutan yang masih sementara disusun. Namun pada hakikatnya, angkutan umum itu mengambil jalur sesuai simpul transportasi. Artinya dari terminal ke terminal. “Rencana untuk tahap awal ini, dari Terminal Kota sampai Terminal Baruga,” terangnya.
Mantan Kabag Sumber Daya Alam (SDA) Pemkot Kendari ini menambahkan, kehadiran angkutan massal, selain mengurangi volume kendaraan di jalan raya, juga upaya merangsang penyedia jasa transportasi di Kota Kendari untuk beralih dan berinvestasi pada penyediaan angkutan massal. “Mudah-mudahan bisa berjalan lancar,” harapnya.