Lanjutnya Ketua PWI Sultra, bahwa kami berharap, silahturahmi dan pertemuan ini bisa terjadi pada waktu-waktu yang tepat diakan datang, sehingga tidak terkesan, kami mengejar atau mencari pak Kajati itu, karena soal berita, tapi diluar berita, seperti ini dalam hal silahturahmi, sangat kita harapkan, sehingga tidak monoton juga ketemu pak Kajati, Pak Asintel, atau Pak Kasipenkum hanya soal berita, padahal kita juga butuh pencerahan, mungkin ada informasi yang tidak harus formil dalam bentuk pemberitaan.
“Kami juga menyampaikan bahwa pertumbuhan media di daerah kita ini, 8 tahun yang lalu, 5 tahun yang lalu, saat bapak keluar Sultra, saat ini sangat berbeda dan cukup tinggi, dan perlu juga kami, Pak Asintel, Pak Kasipenkum, kami tidak bisa menilai diri sendiri, kecuali pihak luar yang memberikan penilaian,masukan, perbaikan-perbaikan karena karya kami, karya pers ini adalah untuk publik, jangan sampai sudah jauh menyimpang daripada hakikat pers, jadi kami juga butuh masukan-masukan dan saran dari bapak sekalian,”tutupnya.
Untuk diketahui, Raimel Jesaja ditahun 2015 pernah bertugas sebagai Aspidsus Kejati Sultra, ditahun 2016 pernah menjadi Asintel Kejati Sultra, pernah jadi Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Jakarta Selatan pada tahun 2017, lalu pada tahun 2019 jadi Aspidsus Kejati Sumatera Selatan (Sumsel) dan selanjutnya pernah menjabat Koordinator pada satuan Jampidum Kejaksaan Agung RI, pernah menjadi Wakajati Sulut di tahun 2020, dan menjabat Wakajati Sulsel ditahun 2021, dan saat ini di tahun 2022 menjadi Kajati Sultra.(IMR/FNN)