“Saya kira penting sekali, bahwa kalau kita lihat, potensi-potensi kerawanan yang terjadi di setiap pilkada maupun pemilu itu kan, sesungguhnya adalah isu-isu hoax yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, dan itu fakta yang terjadi sampai pada pemilu 2019 kemarin juga itu, akibat isu-isu yang belum terverifikasi kebenarannya,”jelasnya lagi.
Kata Sahinuddin, oleh karena itu, kita berharap itu tadi, bahwa kami Bawaslu punya keterbatasan alat maupun perangkat untuk bagaimana mendeteksi dan menangkal hoax itu, maka kolaborasi dengan kawan-kawan media ini menjadi penting, supaya informasi-informasi yang sampai ke Publik itu menjadi akurat dan lain sebagainya.
“Gampang juga kita sosialisasi ke masyarakat, bahwa terhadap informasi-informasi lewat media sosial dan lain sebagainya, tolong diverifikasi dulu dan berita-berita benar itu yang lahir memang dari media yang terpercaya dan itu sekali lagi medianya ada pada kawan-kawan semua,”tuturnya.
Lebih lanjut, Ketua Bawaslu Kota Kendari ini, juga menghimbau kepada seluruh masyarakat bahwa dalam menghadapi momentum tahapan pemilu dan pemilihan ini, mari kita jaga kondusifitas, dan para elit politik melakukan sosialisasi dengan cara-cara yang elegan, demikian pula masyarakat dapat menyikapi dengan menghindari cara-cara atau hal-hal yang berbau SARA dan lain sebagainya, sehingga kita menghadapi pemilu dengan baik.
“Saya kira sudah cukup positif apa yang terjadi di Pemilu 2019 yang kemarin, dan di Kota Kendari berjalan secara kondusif sampai pada akhirnya juga tidak ada gugatan di Mahkamah Konstitusi oleh para elit, karena buka seluas-luasnya informasi ke publik,”ujar lagi.