Pada Desember 2021 lalu, Bahlil mengklaim bahwa para pengusaha ingin pemilu 2024 ditunda.
“Di dunia usaha rata-rata mereka memang berpikir adalah bagaimana proses demokrasi ini dalam konteks peralihan kepemimpinan kalau memang ada ruang untuk dipertimbangkan dilakukan proses untuk dimundurkan jauh lebih baik,” kata dia waktu itu.
Usai pernyataan itu, muncul Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto yang juga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia. Sama seperti Bahlil, Airlangga juga membawa-bawa nama rakyat untuk tunda pemilu.
Kemudian berikutnya muncul Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar yang mengusulkan tunda pemilu.
Setelahnya, muncul Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan yang juga ingin agar pemilu ditunda.
Yang terakhir, Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim punya big data sebanyak 110 juta netizen ingin tunda pemilu. (fin/fajar)