FAJAR.CO.ID, TARAKAN – Tim Polda Kalimantan Utara (Kaltara) telah membongkar sejumlah bisnis ilegal oknum anggota Polri Briptu Hasbudi (HSB).
Selain menjalankan penambangan emas liar, Briptu Hasbudi yang juga oknum anggota Polda Kaltara punya bisnis ilegal lainnya, salah satunya di bidang impor.
Penyidik Polda Kaltara bahkan tengah berkoordinasi dengan Deputi Pemberantasan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mendalami dugaan adanya aliran dana dari Briptu Hasbudi kepada beberapa pihak, termasuk oknum pejabat.
“Kami sudah mempelajari dan menegaskan adanya peran beberapa pihak. Ada juga buku-buku catatan aliran dana ke beberapa pihak,” ujar Direktur Reskrimsus Polda Kaltara AKBP Hendy F Kurniawan di Tarakan, Jumat (6/5).
Kapolda Kaltara Irjen Daniel Adityajaya juga telah membentuk tim khusus gabungan Direktorat Reskrimsus, Polres Bulungan, dan Polres Tarakan. Tim tersebut sudah melakukan penyegelan satu bangunan rumah untuk pejabat tertentu yang berlokasi di Tarakan.
Selain itu, ada sejumlah manifest kapal dan puluhan nomor rekening bank yang diamankan baik atas nama Hasbudi maupun pihak lain. Penyidik juga menemukan dua kotak amunisi senjata api kedinasan dan pribadi, serta senapan angin.
Sementara dari tambang emas liar milik Hasbudi, polisi menyita dan memindahkan alat berat dari Desa Sekatak Buji, Kecamatan Sekatak Kabupaten Bulungan ke Mapolda Kaltara di Tanjung Selor.
Pemindahan itu dilakukan penyidik yang mencurigai adanya upaya menyembunyikan alat berat tersebut.
AKBP Hendy menyatakan Kapolda Kaltara telah memerintahkan untuk menindak tegas apabila ada anggota Polri lainnya yang terlibat bisnis ilegal Briptu Hasbudi.