Senada, PMO Retail Management Pupuk Indonesia Rezaril Frissandy, menyampaikan RMS merupakan salah satu sistem yang juga digunakan Pupuk Indonesia sebagai activist holding, dalam melakukan harmonisasi kepada seluruh anak perusahaan. Pengembangan RMS sebagai antisipasi terhadap isu peralihan kebijakan pemerintah dari pupuk bersubsidi menjadi non subsidi, sehingga kedepan seluruh lini perusahaan di lingkungan Pupuk Indonesia Group makin siap menghadapi kompetitor untuk menjadi market leader.
“Melalui RMS, Pupuk Indonesia memastikan untuk menjadi market leader di semua sektor, yang kami harap turut didukung para salesforce guna membantu kios di seluruh wikayah distribusi untuk merasakan manfaat nyata RMS,” terangnya.
Mewakili Manajemen Pupuk Indonesia, SVP PSO Wilayah Timur Pupuk Indonesia Muhammad Yusri, mengungkapkan kegiatan ini sebagai salah satu langkah inovatif dalam mendukung kinerja PKT secara optimal dari sisi pemasaran, mengingat setiap anak perusahaan Pupuk Indonesia memiliki target di sektor pupuk bersubsidi maupun non subsidi. Hal itu pun sudah sepatutnya didukung peningkatan kapasitas personel, agar produk komersil Pupuk Indonesia Group semakin bersaing di pasar dalam negeri dengan realisasi target yang semakin meningkat.
“Dari kegiatan ini, kami harap seluruh tenaga pemasar PKT terus mendukung seluruh program yang telah dicanangkan Pupuk Indonesia bersama anak perusahaan, agar mampu terlaksana sesuai target yang ditetapkan,” papar Yusri.
Aplikasi RMS akan dikembangkan untuk semua kios pupuk subsidi dari Pupuk Indonesia, sehingga tenaga pemasar PKT diharap turut membantu sosialisasi serta pengenalan aplikasi ini di seluruh kios yang berada di bawah naungan Pupuk Indonesia Group. Terlebih Pupuk Indonesia menargetkan 5.000 kios pupuk bisa menggunakan RMS di tahun 2022, sehingga peran tenaga pemasar sangat strategis dalam membantu kios pengecer maupun distributor menggunakan aplikasi untuk pelaporan kinerja pemasaran.