“Dan kemudian yang ketiga, mudah-mudahan dengan kopi-kopi produk lokal, kita akan juga memperlihatkan masyarakat setempat yang sejak dahulu kala orang tua kita dan nenek moyang kita yang sudah betul-betul membumikan, artinya dengan tanaman kopi untuk harus tetap kita kembalikan dan lestarikan,”jelasnya.
Kata Lukman, jadi budidaya yang telah kita data potensi di 17 Kabupaten/Kota di Sultra, ada 9 Kabupaten/Kota, jadi di Konawe ada kopi khas di Latoma dan sekitarnya, kemudian di Kolaka ada Kopi khas Lasusua, Kolaka Utara ada Kopi khas Pakue, kemudian di Bombana ada, kemudian di Konawe Kepulauan, Buton Utara, Muna juga yang sudah lama mereka kembangkan ketika jamannya pak Maulana Daud, kemudian Wakatobi disana juga ada Kopi khas, dan juga ada di Kolaka Timur yang sudah berdekatan dengan Uluiwoi dan Latoma.
“Jadi kita sudah bertemu dengan Ketua Asosiasi Ekspor Kopi Indonesia Sultra Adinda Irwan dan Bang Heri tadi Pengamat Kopi dan yang punya inisiatif untuk menumbuh kembangkan kopi lokal, dan kita akan memulai dari jajaran PDI-P Kecamatan, kemudian Kabupaten/Kota dan sampai di jajaran tingkat Provinsi,”terangnya.
Mantan Ketua KONI Sultra ini juga menyampaikan bahwa Badan Ekonomi Kreatif DPD PDI-P Sultra yang akan memulai untuk kita coba-coba merintis budidaya Tanaman Kopi di Sultra.
“Insya Allah, akan kita mulai pada bulan Bung Karno, yakni di Bulan Juni, makanya kita laksanakan festival kopi, dan daerah pertama untuk kita laksanakan budidaya tanaman kopi adalah daratan dulu kita tuntaskan, yakni di Konawe, Kolaka, Kolaka Utara,”tandasnya.