Lanjut Ketua Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) Sultra ini, bahwa terkait aspirasi warga tentang Jalan Imam Bonjol, ternyata menurut pak Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) infonya sudah dialihkan dari Pemerintah Provinsi kepada Pemerintah Kota Kendari, jadi itu tidak bisa kita tindak lanjuti.
“Terus ada juga terkait keluhan dengan limbah Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) itu adalah wewenang Pemerintah Kota Kendari dalam hal ini Wali Kota Kendari, dan terkait dengan lampu jalan, memang ada beberapa wilayah di Anggilowu sudah terpasang dan ternyata itu program Pemerintah Kota Kendari dan tadi pak Camat dan Lurah telah menyampaikan bahwa itu lagi diusul yang namanya program Indonesia terang dan akan terbagi rata di wilayah Kota Kendari. Dan nantinya itu, lampu jalan itu difokuskan dibeberapa wilayah atau daerah yang membutuhkan penerangan lampu jalan,”bebernya.
Kata Aksan, bahwa dari beberapa aspirasi tersebut yang bisa ditindak lanjuti, tadi sudah saya sampaikan ada dua yang akan saya akan tindak lanjuti di Dinas PUPR maupun Dinas Cipta Karya terkait dengan jalan setapak yang masyarakat keluhan, juga ada beberapa masyarakat yang akan mengajukan proposal, tapi saya belum tahu proposalnya apa, tapi saya sampaikan silahkan masukan saja, kalau memang itu ada kaitanya dengan bansos utamanya alat perbengkelan dan lain-lain, itu bisa kita mediasi ke Dinas Perindustrian.
“Untuk realisasinya, jadi ini tahapannya begini, ini kan saya sudah reses kedua ini, dan pasti reses pertama dulu yang saya akomodir, kalaupun juga di Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) perubahan nanti ini, masih ada sisa anggaran yang bisa kita alokasikan, pasti salah satunya bisa tercover untuk di reses kedua ini, dan sisanya pasti ke APBD Induk,”jelasnya.
