“Kondisi tersebut dipicu oleh peningkatan aktivitas dinamika atmosfer seperti adanya Indek SOI dan ENSO signifikan atau Lanina Moderate dan massa udara basah lapisan rendah yang terkonsentrasi di wilayah Sultra sampai lapisan 700 mb mencapai 70 – 90%, index labilitas yang bernilai signifikan dan pola konvektif skala lokal di wilayah Sultra, beserta hangatnya Suhu Muka Laut di wilayah sekitar Sultra sehingga menambah pasokan uap air cukup tinggi untuk mendukung pembentukan awan hujan cukup tinggi di wilayah Sultra,”ungkap Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Klas II Kendari, Sugeng Widarko, kepada fajar.co.id, Rabu (22/6).
Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG Provinsi Sulawesi Tenggara memprakirakan dalam 7 hari ke depan mulai 22 – 28 Juni 2022 akan terjadi potensi cuaca ekstrem, curah hujan dengan intensitas sedang dan lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah di Sultra.(IMR/FNN)