“Jadi saya dan mungkin kita semua ini berjuang bukan untuk Anies Baswedan tetapi karena kita yakin sepenuhnya bahwa cita-cita kita bersama untuk melunaskan janji kemerdekaan ini bisa diwujudkan jika Anies Baswedan yang memimpin kita semua,” sambung Ramli.
Karena itu, jika yang terjadi bisa mendistorsi harapan tersebut maka kita akan berpikir ulang untuk mengikutinya bahkan memilih untuk membubarkan diri.
Misalnya wacana Anies Cawapres, tentu saja para relawan mayoritas akan menolaknya karena mereka berjuang bukan agar Anies mendapatkan jabatan tapi ingin Anies memimpin perubahan menuju Indonesia yang mewujudkan seluruh janji kemerdekaan dan posisi wapres tidak memberikan harapan perubahan yang lebih baik.
Lebih lanjut, memilih Anies karena ada harapan untuk masa depan Indonesia yang lebih baik karena melihat rekam jejaknya. Benar kata orang, jika ingin melihat Indonesia di masa depan maka lihatlah rekam jejak mereka, bagaimana Indonesia masa depan terlihat dari apa yang dilakukan saat ini.
“Jika Indonesia dipimpin Anies maka lihatlah Jakarta sekarang, Jika Indonesia dipimpin Ganjar maka lihatlah Jateng sekarang, jika Indonesia dipimpin Erick Thohir maka lihatlah BUMN sekarang, jika Indonesia dipimpin Prabowo maka lihatlah kementrian pertahanan sekarang, dan seterusnya,” ujarnya.
Melihat soft launching Relabatin yang begitu terlihat tergerak dari hati, maka kami sangat yakin, harapan akan Indonesia yang melunasi janji kemerdekaan akan terwujud dan jika gerakan seperti ini terus menerus terjadi, rasanya sulit untuk membendung Anies Rasyid Baswedan,” pungkasnya. (dra/fajar)