Selain mengurangi emisi karbon melalui penanaman tanaman keras produktif, Community Forest pun bertujuan untuk melindungi keanekaragaman hayati, meningkatkan kesejahteraan dengan melibatkan masyarakat sekitar serta memberi nilai tambah ekonomi pada lahan yang kurang produktif.
Dukungan dari TNI akan diwujudkan dalam bentuk penyediaan lahan dan fasilitas pemeliharaan untuk penanaman 10 juta pohon hingga tahun 2030 mendatang. “Kami melihat program Community Forest yang digagas PKT ini sangat bagus dan membuat kami bisa berkontribusi langsung dalam pemeliharaan lingkungan dan pencegahan perubahan iklim. Kami tidak hanya akan menyediakan lahan untuk lokasi penanaman pohon tapi juga akan terlibat untuk melakukan pemeliharaan tanaman. Kami berharap kerjasama ini juga bisa menjadi contoh bagi pihak lain untuk secara langsung terlibat dalam menjaga lingkungan hidup,” ujar Jenderal TNI Andika Perkasa, Panglima TNI.
Nantinya, selama periode 2022-2030, akan dilakukan penanaman beberapa jenis tanaman seperti tanaman buah tahunan, tanaman kehutanan, tanaman endemik (langka) serta tanaman pesisir seperti mangrove dan lamun. Penanaman akan dilakukan pada beberapa area seperti lahan kritis, lahan tidur atau kurang produktif, lahan bekas tambang dan area pesisir pantai.
“Semoga dengan program Community Forest ini akan semakin mempercepat pengurangan emisi karbon yang menjadi tujuan PKT di tahun 2030. Semoga program ini juga bisa menularkan dampak positif untuk keberlangsungan lingkungan hidup yang lebih baik lagi di masa depan,” tutup Rahmad Pribadi.