Pembina Kerukunan Keluarga Baubau Buton (KKBB) Provinsi Sultra ini mengungkapkan, Gubernur Sultra, H Ali Mazi SH melalui kesempatan kedua memimpin Sultra dengan kurun waktu lima tahun, benar-benar digunakannnya untuk menunjukan karya-karya nyata, yang orientasinya lebih kepada kepentingan daerah dan masyarakat Sultra secara luas, baik itu pada wilayah daratan maupun kepulauan melalui akselerasi pembangunan wilayah daratan dan lautan atau dikenal dengan sebutan Garbarata.
“Saat ini merupakan kesempatan terbaik bagi Bapak Gubernur Sultra, H Ali Mazi SH untuk memberikan penampilan terbaik bagi daerah ini, melalui mimpi-mimpi besar yang secara bertahap telah dibuktikan beliau. Kedepan, tentu akan ada pengganti, yang tidak lain dari para generasi muda kita sebagai generasi pelanjut untuk menunjukan karyanya juga,” ucap Ketua Bidang Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia ( ADRI) Sultra ini.
Berkaitan sejumlah hal yang ditudingkan oleh perwakilan mahasiswa asal Sultra di depan Gedung KPK Jakarta, menurut Asrun Lio, jangankan pembangunan RS Jantung, pembangunan Jalan Kendari-Toronipa, rehab Rujab Gubernur, hingga masalah penanganan Covid-19 kemarin, semua kegiatan maupun program yang berkenaan dengan penggunaan keuangan daerah atau negara, tetap wajib dipertanggungjawabkan dan mendapatkan pemeriksaan secara berlapis dari lembaga-lembaga pengawasan terkait.
“Jadi kalau meminta agar kami diperiksa, memang kami selalu diperiksa, selalu diawasi, dan selalu dievaluasi. Lembaga pemeriksanya banyak. Perlu diketahui, menjadi seorang pemimpin dengan mimpi besar membangun daerah ditengah keterbatasan anggaran, wajib menanggung risiko. Namun Bapak Gubernur, H Ali Mazi SH berharap, agar masyarakat Sultra dan semua lembaga terkait tetap memberikan doa dan dukungan terbaik, demi Sultra tercinta ini. Mungkin saat ini belum terlihat dampaknya, karena pembangunan itu membutuhkan proses. Namun kalau tidak dimulai dari sekarang maka mustahil bisa memetik hasil dikemudian hari,” pesan mantan Kepala Pusat Studi Eropa UHO ini.