Komitmen Kendalikan Inflasi dan Jadi Pemenang TPID Award 2022, TPID Sultra Studi ke Blitar

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, KENDARI – Inflasi Sulawesi Tenggara (Sultra) per 1 Oktober 2022 mencapai 6,23 % (ytd), yang banyak didorong oleh kenaikan harga komoditas dari komponen administered price atau harga yang diatur pemerintah, seperti bensin dan angkutan udara. Capaian inflasi dimaksud sudah berada di atas target inflasi tahunan tahun 2022 yang sebesar 3%+-1%, sehingga perlu menjadi perhatian bersama.

Sementara itu, komponen volatile food saat ini juga mendorong inflasi yang lebih tinggi dengan catatan inflasi sebesar 1,87 % (ytd), yang didorong oleh komoditas pangan seperti bawang merah dan telur.

Hal ini diutarakan oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sultra, Doni Septadijaya kepada fajar.co.id, Rabu (2/11).

“Menindaklanjuti sumbangan inflasi administered price yang tinggi, demi menjaga daya beli masyarakat, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) dengan didukung oleh Pemerintah Pusat melalui berbagai alokasi dana pengendalian inflasi, terus berupaya untuk dapat melakukan realokasi subsidi BBM melalui berbagai bantuan sosial dengan tata kelola yang baik,”jelasnya.

Lanjutnya lagi, sementara itu, dalam menangani inflasi komponen volatile food, diperlukan berbagai upaya pengendalian harga sesuai dengan strategi 4K. Melalui kerangka Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), Pemprov Sultra beserta Bank Indonesia (BI) telah melakukan strategi pengembangan komoditas strategis seperti telur ayam ras dan bawang merah.

“Pada launching Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Sultra di Kota Baubau pada 18 Oktober 2022 yang lalu, dilaksanakan pula Kerjasama Antar Daerah (KAD) untuk komoditas Telur Ayam antara pedagang Kota Kendari, Sultra dengan produsen dari Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Sulawesi Selatan (Sulsel), dan KAD Bawang Merah antara Kota Baubau dan Kabupaten Buton Selatan, sebagai upaya memastikan ketersediaan pasokan komoditas dimaksud dalam Provinsi Sultra, sehingga harga dapat lebih terkendali,”ungkapnya.

  • Bagikan

Exit mobile version