Berkaitan tugas tersebut, lanjut dia, maka dibutuhkan kepala sekolah yang memiliki kemampuan kepemimpinan yang baik, seperti tidak memiliki masalah psikologis.
Mantan Kabag Kesra ini pun menegaskan, adanya asesment psikologis yang akan digelar tersebut, agar para kepala sekolah serta seluruh jajarannya untuk tetap fokus bekerja dan berkinerja secara baik di sekolah, tanpa harus merasa was-was terganti karena jika lolos asesment maka tetap melanjutkan tugas.
“Jadi bukan orang lain yang menentukan kepala sekolah tersebut bertahan atau tidak, tetapi yang bisa menolong adalah dirinya sendiri melalui hasil asesment psikologis apakah layak atau tidak mendapatkan tugas untuk memimpin sebuah sekolah,” tutur Yusmin.
Yusmin kembali berpesan agar para kepala sekolah tetap bekerja yang baik dan tidak perlu ragu mau diganti, karena yang dilakukan hanyalah asesmen ulang, khususnya berkaitan dengan psikologisnya karena masa depan anak-anak didik berada di tangan para pendidik apalagi ditengah gencarnya isu LGBT hingga kekerasan terhadap anak.(IMR/FNN).