“Saya sudah kenal lama dengan Kajati Sultra saat ini dan memintanya agar bertindak tegas, keras dan jangan ragu-ragu sesuai dengan wewenangnya dalam memberantas tindak pidana korupsi yang saat ini marak di Sultra yaitu kejahatan yang berkaitan dengan pertambangan Nikel di Sultra. Dan saya juga mengingatkan agar tetap menjaga nama baik Kejaksaan yang saat ini sudah berjalan on the track,”tegasnya.
Ia juga mencontohkan, bahwa ia saat menjadi mantan anggota Muspida Provinsi DKI Jakarta yang terdiri dari Gubernur, Kajati, Kapolda, Pangdam DKI Jakarta, bahwa mereka selalu kompak dan berkomitmen untuk tidak pernah melakukan konspirasi, apalagi kejahatan yang terorganisir, bahkan kami bahu-membahu untuk memberantas tindak pidana Korupsi di Provinsi DKI Jakarta.
“Saya sangat prihatin dengan keadaan Provinsi Sultra saat ini, bahwa di Provinsi Sultra diduga banyak terjadi konspirasi, ada istilah yang disebut timbangan, coklat, hijau, biru dan putih yang membebani pengusaha tambang dengan melakukan potongan-potongan dan ada bagiannya masing masing, dilain pihak para pengusaha tambang ilegal ada beberapa perusahaan tambang tidak ragu untuk berhenti melakukan kejahatan pertambangan ilegal , karena mereka sudah menyiapkan dana koordinasi untuk kepentingan institusi tertentu di Provinsi Sultra,”imbuhnya.
Mantan Kajati DKI Jakarta ini, bahwa menjelang bulan ramadhan, sebagai orang tua, ia mengingatkan dan menasehati agar takutlah menerima uang haram, karena hisabnya nanti dihari kemudian dan dipertanggung jawabkan di mata Allah SWT, Jangan justru aparat yang diharapkan untuk memperbaiki negeri ini, justru turut serta merusak negeri ini.