Sulit Mendapatkan Air, Ratusan Hektare Sawah di Bombana Gagal Panen

  • Bagikan
Tanaman padi sawah tadah hujan di Desa Tanah Bite, Kecamatan Lantari Jaya Bombana. gagal panen (puso) dampak dari musim kemarau panjang. (Foto Antara/HO-Petugas Penyluh Pertanian)

FAJAR.CO.ID, BOMBANA – Ratusan hektare tanaman padi sawah tadah hujan maupun irigasi di Kecamatan Lantari Jaya, Rarowatu Utara, Kabupaten Bombana Sulawesi Tenggara (Sultra) gagal panen karena sulitnya untuk mendapatkan air akibat kekeringan yang melanda wilayah itu.

Keterangan dari beberapa petani di Desa Tanah Bite Kecamatan Lantari Jaya, Selasa, menyebutkan dari luas 696 areal padi sawah tadah hujan di wilayah itu, sekitar 300 hektare lebih yang gagal total alias tak mendapatkan hasil apa-apa.

“Tanaman padi tahun ini gagal total (puso), karena usia tanaman padi baru menanjak satu dan dua bulan masuk musim kering. Sehingga tanaman baru akan memulai berbuah tidak lagi ada air hujan, akibatnya alami kekeringan,” ujar Undin petani di desa itu.

Hal senada diungkapkan Anton, yang memiliki areal sawah 1,5 hektare mengaku masih sempat mendapatkan hasil panen 10 karung gabah, karena lebih awal menanam padi dan masih sempat mendapat air hujan saat itu.

“Produksi panen secara normal rata-rata 5-7 ton per hektare. Namun dengan kemarau panjang yang hanya mengharapkan air dari langit, tahun ini gagal total,” ujarnya.

Petugas Penyuluh Pertanian Kecamatan Lantari Jaya, Jamaluddin Usman yang dikonfirmasi terpisah mengatakan kegagalan panen akibat musim kemarau panjang tahun ini hampir merata di wilayah Bombana.

Ia mengatakan, dari sembilan desa di kecamatan Lantari Jaya, yang alami gagal panen terparah di Desa Tanah Bite karena daerah itu memang sulit untuk mendapatkan air, meskipun sudah dicoba membuat sumur bor tapi lagi-lagi gagal untuk mendapatkan mata air, dan hanya mengharapkan air tadah hujan.

  • Bagikan