Kata Fadhil, di kondisi sekarang ini pun, kami sudah membentuk posko dan ini melibatkan semua unsur yang kira-kira bisa kami gunakan dalam hal, ketika terjadi dampak yang berkepanjangan.
“Contoh sampai hari ini, sejak tanggal hari Senin kemarin, kami sudah mensuplai air bersih, karena memang permintaan masyarakat akan air bersih dan air untuk persawahan, hanya persawahan sudah tidak bisa kami jangkau, karena kondisinya sudah agak parah, karena air dari Sungai Wanggu, kami mungkin harus mengunakan mesin penarik air untuk mengairi sawah. Bantuan ini, Dinas Pertanian sudah mengupayakan untuk bagaimana mengupayakan pompa dengan kapasitas minimal 6 inci katanya, sementara pipa alkon di BPBD itu hanya 2 inci atau 2 setengah inci saja untuk mengairi sawah yang ada di sana,”imbuhnya.
Fadhil mengatakan jadi kami hanya ingin mempertegas saja, bahwa status daerah yang kami tetapkan adalah siaga darurat bencana dan kita berharap musim hujan segera tiba, agar ancaman kekeringan tidak terlalu meluas seluruh wilayah kelurahan.
“Sampai hari ini, kami menerima 13 Kelurahan yang kekurangan air bersih dengan 545 Kepala Keluarga (KK), jadi ini yang menjadi target kami untuk penyaluran air bersih di masyarakat yang dimaksud,”ucapnya.
Lanjutnya lagi, kami juga berterima kasih kepada BPBD Provinsi Sultra yang sudah membantu kami, satu unit mobil tangki, kemudian dari Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sultra yang telah membantu dua unit mobil tangki, dan dua tandon, dan itu sudah kami salurkan kepada masyarakat, sehingga sekarang kami hanya tinggal mendrop air bersih di titik-titik tertentu.