“Resolusi jihad merupakan peristiwa penting yang menggerakkan Santri, Pemuda dan Masyarakat untuk bergerak bersama, berjuang melawan pasukan kolonial,”ujar Andap.
Kontribusi Santri masa kini ditunjukkan lewat beragam karya inovasi Santri yang dipamerkan bertepatan dengan peringatan Hari Santri Nasional. Selain itu, ada pula kemah Santri serta Pekan Olahraga dan Kesenian (Porseni).
“Mari kita isi kemerdekaan Indonesia dengan inovasi-inovasi, serta kegiatan positif demi kesatuan dan kemajuan negeri kita tercinta,” pinta Andap saat meninjau pameran inovasi Santri, kemah Santri, dan Porseni di Institut Agama Islam Negeri Kendari usai apel serentak.
Untuk diketahui, di Provinsi Sultra sendiri terdapat 139 pesantren, 21.599 santri terdiri dari 1.127 Santriwan dan 10.372 Santriwati serta 469 ustadz. Jumlah itu tersebar pada 17 Kabupaten/Kota.
Semarak perayaan Hari Santri di Bumi Anoa ini diwarnai dengan berbagai rangkaian kegiatan meliputi lomba pidato dengan tema “Penguatan Moderasi Beragama”, Dzikir Pembacaan 1 milyar Sholawat Nariyah, Festival Kirab, Apel Serentak, hingga Expo Kemandirian Pesantren dan Kemah Santri.(IMR/FNN).