“Untuk kesiapan di PLN sendiri, kami sudah siap beroperasi untuk 11 hari kedepan dengan 63 ribu liter Bahan Bakar Minyak (BBM). Dan bapak Ibu telah saksikan, dan saat ini (Pulau Kabaena) pada siang hari beban mencapai 500 kW, dan di malam hari dengan beban puncak sebesar sampai 1.800 kW, dan masuk ada cadangan,”jelasnya.
Lanjutnya, seperti tadi, seperti yang saudara-saudara ketahui, mesin ini kan, mesin relokasi dari Ladumpi, di Bombana, dan kedepannya akan kita siapkan lagi untuk perkuatan dari sumber energi terbarukan.
“Untuk kedepan ini, disini (Pulau Kabaena) sudah dipersiapkan juga untuk energi terbarukan, energi terbarukan itu dari tenaga Surya. Kalau bapak Ibu ke Dongkala itu, ada juga Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebesar 100 kW dan sudah operasi juga di ujung pulau Kabaena ini dan terkoneksi sampai ke Sikeli,”bebernya.
Sambungnya, jadi ini (PLTS) interkoneksi, membagi, digrid, dipakai sama-sama, nanti kedepannya kalau melihat bukaannya 1.800 kW atau sekitar 2 MW, atau kurang lebihnya nanti ditahun berikutnya akan menjadi 4 MW.
“Jadi BBMnya sendiri selama 11 hari itu, dia kontiniutas, sebelum 11 hari sudah dipasok kembali,”pungkasnya.
Sementara itu, Nurjaya (50), warga Kelurahan Sikeli, Kecamatan Kabaena Barat mengatakan bahwa selama ini pelayanan PLN di Pulau Kabaena ini kami tidak puas, karena biasa sejam dua jam mati lagi, kita masih beraktivitas di dapur, lampu mati, jadi kami setengah mati sekali, itu situasi dulu.
“Jadi biasa tiga kali sampai empat kali mati lampu dalam satu malam, jadi lampu di Kabaena ini menyala mulai dari jam tiga sore sampai jam enam pagi. Akan tetapi setelah ada layanan listrik 24 jam ini, kami berharap tidak ada lagi pemadaman listrik lagi,”tutupnya.