“Jadi alternatif relokasi yang paling bagus dan strategis itu ada disini, makanya kita perlu ada delineasi kawasan agar terhindar dari masalah kawasan,” beber Harmin Ramba.
Dalam pembangunan jalan Latoma-Routa ini, ungkap Harmin Ramba, pihaknya memiliki dua alternatif rute yang bakal dibangun, pertama Latoma-Routa tembus Tanggola itu tembus 109 Kilometer dengan melintasi kawasan hutan lindung.
“Kedua ada jalur yang lebih efisien dengan masuk jalur Lawali itu berjarak 100 Kilometer dengan melewati alang-alang, tidak melewati kawasan hutan,” ungkapnya.
Kepala Kesbangpol Sulawesi Tenggara (Sultra) ini menjelaskan setelah peninjauan titik nol kilometer ini pihaknya bakal membuat desain terlebih dahulu terhadap dua alternatif jalur ini yang akan diajukan kepada Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI), Kementerian Kehutanan, dan Bappenas.
“Karena pembangunan jalan yang melewati kawasan itu banyak sektor yang harus terlibat,” bebernya.
Sementara itu, Sekertaris Daerah (Sekda) Kabupaten Konawe Ferdinand Sapan menjelaskan dengan adanya pembangunan jalan Latoma-Routa ini dapat memberikan dampak positif terhadap persebaran penduduk di Kabupaten Konawe yang merata dan peningkatan perekonomian masyarakat.
Selain itu, lanjut Sekda pembangunan jalan ini juga memberikan solusi efisiensi jarak tempuh untuk masyarakat di Kecamatan Routa.
“Apalagi jalan yang bakal di bangun ini menghubungkan 2 PSN yang ada di Kabupaten Konawe,” ungkap Sekda.
Ditempat yang sama, Kapolres Konawe AKBP Ahmad Setiadi mengatakan hari ini pihaknya hadir di titik nol untuk membantu rencana pembangunan jalan Latoma-Routa.