Selain edukasi, selama kegiatan turut disiapkan booth produk Pupuk Kaltim yang dapat dibeli secara langsung oleh para petani dengan harga spesial. Ditambah layanan uji tanah yang juga bisa diakses gratis petani, untuk mengetahui kandungan unsur hara pada lahan garapan. Hal ini juga bagian dukungan Pupuk Kaltim terhadap optimalisasi tata kelola pertanian masyarakat, dengan memastikan kandungan unsur hara dalam tanah terjaga dengan baik.
Pupuk Kaltim juga memberikan penghargaan kepada para Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) di tiga daerah yang didatangi, sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi yang diberikan dalam memajukan produksi pertanian Kakao Sulawesi Selatan. Dari penghargaan ini, diharap PPL semakin termotivasi mendampingi para petani memaksimalkan potensi pertanian untuk mencapai hasil yang lebih maksimal.
“Adanya kolaborasi antara Pupuk Kaltim dengan Pemerintah Daerah, produktivitas pertanian kakao yang merupakan komoditas unggulan para petani di tiga Kabupaten ini optimis bisa terus kita pacu untuk mencapai hasil terbaik,” tambah Adzkiya Brama.
VP Pengendalian Operasi Pemasaran Pupuk Indonesia Wilayah Timur Wiyanto, menyampaikan Gebyar Pupuk Kakao NPK Pelangi merupakan wujud komitmen korporasi bersama anak usaha dalam memaksimalkan potensi pertanian masyarakat, khususnya penggunaan pupuk secara berimbang dengan edukasi langsung bagi para petani. Dari hal tersebut, diharap tata kelola lahan dan pemupukan yang tepat bisa diimplementasikan dengan baik di lahan garapan.
Terlebih Sulawesi Selatan merupakan salah satu sentra produksi kakao di Indonesia dengan luasan mencapai 196.378 hektare (Ha), yang diharap semakin berkembang melalui dukungan pupuk sesuai karakteristik dan kebutuhan tanaman untuk pertumbuhan yang optimal. Dimana alokasi pupuk kakao NPK Pelangi di Sulawesi Selatan menjadi yang terbesar dari seluruh wilayah tanggung jawab perusahaan, khususnya untuk Kabupaten Luwu Raya.