FAJAR.CO.ID, KENDARI – Ternyata yang peduli akan warga korban banjir di Kota Kendari bukan cuman hanya Pemerintah Provinsi Sultra, Pemkot Kendari atau tim BPBD, Basarnas atau OPD terkait.
Sekelompok anak muda yang berisikan siswa-siswi lintas Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota Kendari, yang tergabung dalam komunitas Gift Share Care (GSC) Kendari dengan senyap, militan serta mandiri bergerak menerobos wilayah-wilayah yang tidak disasar oleh Pemerintah dan lembaga lainnya, dengan membawa bantuan makanan siap saji, hasil donasi yang mereka kumpulkan dari teman-temannya secara mandiri.
Pantauan langsung FAJAR.CO.ID di tepi Kali Kadia, dipimpin oleh Ketuanya yang ternyata seorang perempuan. Mereka rela berjalan kaki menembus dalamnya lumpur di malam hari. Menyusuri lorong-lorong sempit dan gelap gulita di tepi Kali Kadia yang tidak terpantau bahkan belum tersentuh bantuan, dengan hanya bermodal lampu senter smartphone.
Bahkan di Jalan Lasolo, mereka menyaksikan langsung dampak ganasnya bencana banjir di wilayah itu, dimana mereka menemukan warga yang harus kehilangan tempat tinggal akibat dihantam dahsyatnya arus Kali di Jalan Lasolo.
Sambil membawa bantuan ke warga, mereka dengan aktif mendengar dan mencatat keluhan dan kebutuhan warga korban banjir, yang selanjutnya akan mereka bantu melalui tim kecilnya yang solid dan sangat militan.
Hal ini diungkapkan Ketua GSC Kendari, Athira Salsabila Islamiayati saat diwawancara oleh FAJAR.CO.ID via telepon, Minggu (10/3).
“Semalam itu (Sabtu, 9/3) untuk kegiatannya Komunitas kami ada tiga hari, dan semalam itu baru hari pertama. Kegiatan ini dimulai karena kami melihat sudah banyak sembako yang kami kumpulkan, maka kami berinisiatif untuk menyalurkan lebih dulu makanan dalam bentuk nasi dos,”jelas Athira via telepon kepada FAJAR.CO.ID.