Sementara itu, pemerintah pusat menilai, Kabupaten Konawe sebagai daerah penyangga Kota Kendari yang merupakan Ibu Kota Provinsi Sultra, Kabupaten Konawe diperkirakan akan terus mengalami perkembangan, diantaranya melalui sektor industri nikel, sektor pertanian, sektor perikanan, sektor peternakan, hingga sektor-sektor lainnya yang membutuhkan ketersediaan air baku dimana sebagian besar bersumber dari Bendungan.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono telah menyampaikan sebelumnya bahwa pembangunan bendungan bertujuan untuk peningkatan volume tampungan air, sehingga suplai air irigasi ke lahan pertanian terus terjaga, penyediaan air baku, dan pengendalian banjir.
Bendungan Ameroro yang terletak di Desa Tamesandi Kabupaten Konawe merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN), dimana membendung Sungai Ameroro yang merupakan anak sungai dari Sungai Konaweeha, dengan kapasitas tampung 88,27 juta m3 yang dapat dimanfaatkan untuk Pelayanan Air Daerah Irigasi Ameroro seluas 3.363 Ha, mereduksi banjir di wilayah Konawe sebesar 443 m3/detik, layanan air baku untuk Kabupaten Konawe 511 liter/detik serta potensi listrik 1,3 Mega Watt (MW).
Sementara itu, Kepala BWS Sulawesi IV Kendari, A. Adi Umar Dani, tepatnya usai mengecek kondisi Bendungan Ameroro pada Kamis, 9 Mei 2024 menyampaikan, bahwa seluruh struktur yang ada di Bendungan Ameroro telah dinyatakan aman secara teknis, dan sudah melalui sertifikasi desain, sertifikasi pelaksanaan, serta sertifikasi pengisian awal waduk oleh Komisi Keamanan Bendungan.